Semiotika Ilmu Tanda Dalam Kehidupan Sehari- Hari


    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanda memiliki artian sebagai hal yang digunakan untuk menyatakan sesuatu,  gejala, pengenal, bukti, lambang dan lain sebagianya. Tanda merupakan  sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lain. Bisa berupa sebuah benda, sifat, kejadian dan lain sebagianya. Seperti contohnya tanda alami yang terjadi pada alam kita ini. Suatu tanda akan  muncul bila alam akan mendapati bencana. Contohnya ketika terjadi sebuah tsunami, alam dengan sendirinya akan memberikan tanda - tanda seperti adanya guncangan gempa bumi, kemudian susut laut menjorok ke laut. Contoh lainnya yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari adalah tanda rambu-rambu lalu lintas dan masih banyak tanda lain.

    Pada tulisan saya kali ini, saya akan membahas ilmu tentang tanda atau semiotika. Semiotika itu sendiri adalah suatu ilmu yang mempelajari tanda. Segala hal yang ada di dunia ini dapat dibaca sebagai sebuah tanda. Dan tanda itu sendiri sudah ada sejak zaman prasejarah. Tentu saja ada tokoh – tokoh pelopor teori semiotika ini. Mereka adalah  Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Tapi untuk kali ini saya akan membahas tokoh Ferdinand de Saussure (1857-1913).

    Dalam teori Saussure yang terpenting adalah prinsip yang mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda, dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian, yaitu signifier(penanda) dan signified (petanda). Tanda merupakan kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifer) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna”atau “coretan yang bermakna”. Tanda terdiri dari dua elemen tanda (signifier, dan signified). Signifier (penanda) adalah elemen fisik dari tanda dapat berupa tanda, kata, image, atau suara. Sedangkan signified (petanda) adalah menunjukkan konsep mutlak yang mendekat pada tanda fisik yang ada.

    Contoh yang bisa saya berikan dalam kehidupan sehari – hari saya misalnya seperti tanda ketika Ibu saya sudah bangun di pagi hari. Tanda pertama yang akan muncul adalah suara bising dari ruang dapur. Kemudian tanda yang kedua, saya akan mencium aroma sedap yang berasal dari ruang dapur dengan begitu berarti Ibu saya sudah bangun untuk memasakan sebuah hidangan untuk kami sarapan. Kemudian ada contoh lainnya seperti ketika adik saya putus dengan pacarnya, akan ada beberapa tanda yang muncul seperti dia akan menjadi pendiam, mengurung diri di dalam kamar, menjadi murung dan lebih sensitive dari yang biasanya. Dan biasanya dia akan meminta waktu saya untuk mendengarkan curhatnya dan meminta saran setelahnya. Begitu sebaliknya, saya pun akan memberikan sebuah tanda secara sadar ataupun tidak saat akan melakukan sesuatu. Misalnya ketika saya sedang merasakan jatuh cinta pada seseorang. Tentu akan ada banyak tanda yang muncul yang saya tunjukkan. Misal tanda klasik ketika seseorang sedang jatuh cinta yaitu jatung berdebar lebih cepat daripada biasanya ketika bertemu atau melihat orang yang kita sukai. Kemudian penanda yaitu mood saya akan lebih merasa senang daripada biasanya.

Jadi menurut saya sebenarnya teori semiotika ini dekat sekali dengan kehidupan kita sehari – hari apabila diperhatikan lebih jauh. Dan jika dilihat dari sejarahnya tanda pun sudah hadir sejak jaman prasejarah dan meliputi dunia ini. Dan tanda pun bersifat abstrak karena dapat berupa benda, sifat, bahasa, visual atau sebuah kejadian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Logo Ria SW dalam Semiotika

Tugas 3 Mereview Jurnal

MENGKAJI 5 LITERATUR DALAM JURNAL